Pencerahan 5



Membalas Kejahatan dengan Kebaikan

“Jika anda menderita karena perlakuan tidak adil seseorang yang jahat,
 ampunilah dia, kalau tidak, akan ada dua orang jahat.” – Augustine -

Pada saat Berlin Timur dan Berlin Barat berselisih, dikisahkan bahwa Berlin Barat dikuasai Amerika,
sedangkan Berlin Timur dikuasai Uni Soviet. Penduduk Berlin Timur sangat miskin dan begitu iri dengan keadaan masyarakat Berlin Barat yang kaya dan makmur. Oleh karena itu, suatu hari masyarakat Berlin Timur mengumpulkan banyak sampah kemudian melemparkannya ke Berlin Barat. Penduduk Berlin Barat tidak marah apalagi berusaha membalas. Mereka malah membeli makanan yang lezat dan dikumpulkan dalam satu truk, lalu di lemparkan ke Berlin Timur. Di antara kumpulan makanan itu, diselipkan spanduk yang berbunyi, “Terima kasih untuk pemberian kalian. Memang kita hanya bisa memberi sesuatu yang kita miliki. Karena kalian telah memberikan apa yang kalian miliki, sekarang kami memberikan apa yang kami miliki.” Penduduk Berlin Timur sangat malu karena mereka hanya memiliki sampah. Dan sejak hari itu mereka tidak pernah lagi membuang sampah dan kotoran-kotoran lainnya ke Berlin Barat.



Membalas kejahatan dengan kebaikan memang bukanlah perkara mudah untuk dilakukan. Namun, jika kita renungkan, tindakan balas dendam tidak akan menghasilkan apa pun, seperti kata pepatah, “Menang jadi arang, kalah jadi abu.” Balas dendam membuat seseorang menjadi sama seperti musuhnya, tetapi pengampunan menjadikan seseorang sebagai pemenang. Kita tidak pernah maju hanya dengan melakukan pembalasan. Seorang bijak berkata, “Janganlah menyimpan segala kemarahan, luka hati, ataupun penderitaan karena mereka hanya akan menguras tenaga kita dan menjauhkan kita dari cinta.” Ya, kita memang harus terus-menerus mengampuni, karena kita juga memerlukan banyak pengampunan dari sang Khalik. Marilah kita belajar mengampuni agar Sang Pencipta juga mau mengampuni semua pelanggaran kita.

Komentar